Kumpulan cerita sejarah,informasi buat pemerhati Tanah Papua dan Anak Adat Papua dan juga siapa saja yang mau kenal Papua khususnya Wilayah sekitar Teluk Humboldt dan kota Port Numbay-Jayapura...Waniambey
Kamis, 15 April 2010
PERAHU ALAT TRANSPORTASI LOKAL DI KAMPUNG ( Bagian.2-penutup)
PERAHU ALAT TRANSPORTASI LOKAL DI KAMPUNG ( Bagian.2-penutup)
Cara peletakan perahu pada kampung-kampung tepian yang terdiri dari rumah tiang diatas rawa atau pinggiran pantai,sungai dan danau biasanya perahu akan ditambatkan dengan tali dan diikiatkan pada tiang atau diberi pemberat dan dibiarkan berlabuh diatas permuakaan air.Ada yang meletakan perahu-perahu tersebut diatas para-para yang dibuat tersendiri khusus untuk perahu atau juga dipara-para teras rumah tersebut.
Pada saat pergi ke kebun atau daratan,biasanya perahu itu juga akan ditempatkan pada tempat yang aman dan biasanya secara umum telah merupakan tempat dimana masyarakat pada umumnya meletakan perahu.
Di masyarakat Youtefa sendiri ada perbedaan khusus juga untuk meletakan perahu antara masyarakat biasa dan keluarga ondoafi.
Siapapun dia tidak bisa dengan seenaknya menggunakan perahu orang lain yang sedang diletakan dipesisir atau ditinggal pergi oleh pemiliknya ke hutan atau kebun,betul-betul itu haram hukumnya.begitupun dengan seenaknya mengambil alat pendukung seperti penimba air,papan tengah atau papan duduk apalagi dayung dari perahu.Untuk menghindari hal ini biasanya pemilik perahu itu akan meletakan alat pendukung seperti dayung dan lain-lain ditempat yang rahasia disekitarnya.
Untuk wilayah pesisir pantai seperti di Teluk Humboldt dan Youtefa biasanya ada perbedaan antara perahu laki-laki dan perahu perempuan.
Perahu yang digunakan kaum perempuan biasanya tidak menggunakan semang-semang atau sering dikenal kole-kole atau bahasa local tabati adalah “Huut”,sayangnya perahu jenis ini sudah jarang dijumpai lagi di kampungku sekarang.Model Perahu hampir mirip dengan perahu tradisional di Suku Asmat dan suku-suku didanau Sentani.
Perahu laki-laki biasanya memiliki satu semang dan juga dilengkapi dengan perlengkapan para-para yang bisa dipasang dan dilepas sewaktu-waktu tergantung kebutuhan.Kegunaan Para-para diperahu seperti untuk meletakan hasil kebun,bibit tanaman dan juga jarring ikan dan lain sebagainya.
Alat pendukung diperahu pada umumnya adalah ; Dayung,Tali pengikat,Semang-semang,Penimba air,Papan pengalas tengah perahu,dan Papan duduk.(penutup)
Keterangan Gambar :
Gambar Rumah di Kampung Tabati sumber KTLV Leiden
Gambar Perahu Asmat Document PcDP_UNDP Papua karya Paul Stumuller
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar