Tepat saat itu hari Minggu tanggal 3 April 1892,missionaries G.L.Bink dan beberapa anak muda dari pulau Roon tiba di Pulau Metu debi.
Sore itu mereka melaksanakan suatu kebaktian dengan lagu dan bacaan firman oleh G.L.Bink.Ditengah arus Youtefa yang teduh di sore itu dengan diiringi suara alam yang merdu,kejadian permulaan sejarah injil diukir di daratan Youtefa,yang kemudian bergaung hingga mencapai kampung-kampung sekitar teluk yang indah ini.
Roh kudus menggerakan hati Ondoafi Yanti untuk menyuruh Waro Wasa Itaar melihat apa yang sedang terjadi pada sore itu di penginapan Tuan Smborway di Pulau metu debi .
Fajar kemenangan yang dibawa oleh seorang missionaries yang mengalami banyak tantangan dan gejolak dalam kehidupannya.Keempat anaknya meninggal di Mansinam,anak yang terkecil menderita ayan(epilepsy),isterinya mengalami gangguan jiwa dan pulang ke Belanda dalam keadaan Gila pada waktu itu G.L.Bink masih berada di Youtefa untuk misi pekabaran injil.
Minggu Paskah itu,menjadi Fajar kemenangan bagi kehidupan manusia di Teluk Humboldt.
Sekelumit kisah ini yang diambil dan dikumpul secara acak dari berbagai bacaan tentang zendeling bahkan catatan harian G.L.Bink sendiri,memang betul-betul mau mengajak kita untuk melihat betapa besarnya Kuasa dan Rencana Tuhan bagi kita yang ada di Tanah ini.
Waro Wasa Itaar yang kemudian ke Pulau Roon bersama Fdae Hamadi ( meninggal di Roon ) belajar Bahasa Melayu selama 3 bulan disana. Kembali ke Youtefa dan selanjutnya membantu kegiatan para zendeling disana.
Beberapa tahun kemudian tanpa terduga muncul seorang Laurens Mano,yang dengan penuh semangat menjadi seorang anak negeri ini yang dipakai dengan luar biasa oleh Tuhan ,membantai habis semua gerakan kegelapan di kawasan ini.Setelah masa Laurens Mano,benih injil yang ditabur pada Minggu Paskah 3 April 1892 itu tumbuh subur menghasilkan nama-nama besar dalam perkembangan gereja dari masa kemasa seperti :
di Tabati ; Zeblon Ireeuw() ,David Hamadi (),Darius Haay,Hein Haay,Frans Ondi,John Mano ;di Enggros : Sokrates Samay,Seppy Samay,Didimus Iwo,Guru Ansua; di Skou : Guru Lanta, di Kayu Pulo :Pdt.Silas Chaay
Diatas kerapuhan Hati seorang Bink,Diatas Semangat seorang Laurens Mano dan kawan-kawan,Diatas Kemenangan Injil Tuhan atas kuasa Gelap di Teluk Humboldt,kami berdiri teguh menegakan salib kristus setinggi-tingginya sehingga hanya nama Tuhan yang dipuji dan dipermuliakan dan akhirnya semua manusia mau mengatakan :Dialah Allah Yang perkasa,yang dulu ,sekarang dan akan tetap Hidup untuk selama-lamanya .
Selamat Merayakan Fajar Paskah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar