Selasa, 06 April 2010

MENGADU NASIB DI NEGERI ORANG


Ternyata sudah sejak abad 18 lalu orang dari Tabi khususnya kampung-kampung di Youtefa dan Humboldt pergi ke daerah lain untuk mengadu nasib disana dbawah oleh para pedagang,Zendeling atau tokoh pemerintah .Ada juga yang pergi sendiri denga perahu sampai ke wilayah Babo,Yapen untuk mencari manik-manik .
Beberapa dari mereka yang ikut dengan orang pemerintah ada yang sampai di Ternate dan bekerja beberapa bulan disana.Bulan lalu kami kedatangan tamu seorang pendeta yang bertugas di Pulau Roon beliau mengatakan bahwa disana ada satu mata rumah yang berasal dari Youtefa dengan marga "Awi",itu berarti mereka keturunan dari suku Nafri.
Ada pula cerita bahwa salah seorang dari Enggros tinggal dan beranak cucu di Pulau Mapia dan akhirnya pulang meninggal dan dikubur di kampungnya, Enggros.

Sebutlah saja Ondoafi Yanti ( Bapa dari Nenek saya )pergi ke Bogor dan Batavia untuk mencari beberapa bibit tanaman disana dan kemudian pulang lalu menanamnya di Pulau Hamadi ( kebun Pribadi beliau ),Disana juga beliau membeli Lonceng untuk gereja Tabati dan Suling Tambur.

Itulah semangat mereka nenek moyang kita ,untuk mengenal dunia luar...

( Keterangan Gambar :COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van een groep Papua's uit de Humboldt baai in Ternate )

Tidak ada komentar: